Benteng
Kuto Besak merupakan sebuah bangunan keraton yang menjadi pusat dari Kesultanan
Palembang dan merupakan keraton keempat dari Kesultanan Palembang.
Keseluruhan, benteng ini memiliki ikuran panjang dan lebar sekitar 288,75 meter
x 183,75 meter. Keraton ini dibangun menghadap tepi Sungai Musi. Komando Daerah
Militer (Kodam) Sriwijaya saat ini menempati benteng tersebut.
Sejarah singkat
BentengKuto Besak digagas pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Baharuddin I pada
1724-1758 dan pelaksanaan oleh Sultan Mahmud Bahaudin (1776-1803). Sejarah
singkat benteng tersebut antara lain yaitu:
1.
1780,
benteng mulai dibangun dengan pengawas pelaksaan adalah orang Tionghoa.
2.
Batu kapur
dari daerah pedalam Sungai Ogan dan campuran putih telur menjadi semen perekat
pembangunan benteng.
3.
Pembangunan
memerlukan waktu sekitar 17 tahun.
4.
Senin, 21
Februari 1797, keraton ini resmi ditempati.
Arsitektur benteng kuto besak
Benteng Kuto
Besak atau Benteng Laut memiliki arsitektur dengan gaya Indis yang pernah
berkembang di Indonesia pada awal adab XX. Benteng yang memiliki panjang 288,75
m dan lebar 183,75 m, disetiap sudut benteng terdapat bastion di utara, timur
dan setan yang memiliki bentuk trapesium, baston barat berbentuk segilima.
Pintu gerbang terdapat di bagian timur laut dan tenggara sebagai gerbang utama.
Tembok di bagian timur laut di sisi dalam setinggi 13,04 m dan tembok depan
setinggi 12,39 m. Tembok sisi barat daya memiliki ketinggian dinding 2,5 m.
Sisi barat laut memiliki ketinggian 2,25 m.